Rabu, 19 September 2012

Visual Kei Band Indonesia

All About Jellyfish Band, Visual Kei Band Indonesia

-JELLYFISH BAND- 


Jellyfish adalah band yang berasal dari sebuah komunitas musik Indie yang menaruh minat pada musik Jepang yang sekarang bergabung dengan label Nagaswara. Resmi dibentuk pada Januari 2009, mengusung genre pop alternatif yang diawaki ARIA (vocal), BIO (gitar), TAKU (gitar), RIYO (keyboard), IRU (bass), dan TIAN (drum).

Nama Jellyfish diadopsi dari sebuah band Jepang, artinya ubur-ubur, binatang unik di laut yang memiliki warna bermacam tapi khas. Jelly Fish berharap musiknya lebih berwarna dan bisa dinikmati pendengar dari berbagai genre.

Sesuai dengan usia mereka yang masih muda, Jellyfish mempersembahkan karya musik yang independen dan berjiwa muda. Mereka meramu musik menjadi lebih indah dengan lirik yang memiliki pesan positif. Style Jellyfish saat performance mengenakan kostum Jepang dan segala sesuatunya berbau Jepang mulai dari tatanan rambut sampai aksesoris.
Jellyfish juga terus berusaha keras untuk berkembang dan lebih baik lagi dalam bermusik untuk kedepannya, dan meningkatkan kualitas musik sebaik-baiknya untuk lebih maju di dunia permusikan Indonesia maupun Universal di masa depannya.amiin...

---------------------------------------------------------------------------------

Jellyfish, Visual Kei band Indonesia

 

       Jellyfish adalah band yang berasal dari sebuah komunitas musik Indie yang menaruh minat pada musik Jepang. Resmi dibentuk pada Januari 2009, mengusung genre pop alternatif yang diawaki Aria (vocal), Indra (gitar), Ramon (gitar), Riyo(keyboard), Ilham (bass), dan Tian (drum).

       Nama Jellyfish diadopsi dari sebuah band Jepang, artinya ubur-ubur, binatang unik di laut yang memiliki warna bermacam tapi khas. Jelly Fish berharap musiknya lebih berwarna dan bisa dinikmati pendengar dari berbagai genre. "Kita berharap bisa seperti ubur-ubur yang bisa hidup dalam lautan manapun. Meski musik kita tetap sesuai jatidiri namun bisa dinikmati siapa saja,” ucap Aria.

Sangat jarang sebuah band indie dari komunitas Jepang masuk dalam industri musik. Hal ini merupakan sebuah kebanggan dan prestise tersendiri yang ditunjukkan Jellyfish kepada komunitas mereka. Kenapa jarang masuk ke label, karena mereka hanya fokus meraih tingkatan yang ada di komunitas tersebut. Ada 4 tahapan yang mesti diraih serta mempertahankan pada posisi maksimal, yakni audisi, featuring, gstar, dan spesial.

"Saat ini kita ada di tingkat featuring. Kita nggak mau ngincar gstar, soalnya kita kepikiran kalau main musik Jepang sampe gstar terus stop sampai di situ, jadi lebih baik kita masuk ke major label. Kita ingin secara luas berkreasi dengan membawakan musik Jepang tidak hanya dalam sebuah komunitas,"
kata Aria.

       Sesuai dengan usia mereka yang masih muda, Jellyfish mempersembahkan karya musik yang independen dan berjiwa muda. Mereka meramu musik menjadi lebih indah dengan lirik yang memiliki pesan positif. Style Jellyfish saat performance mengenakan kostum Jepang dan segala sesuatunya berbau Jepang mulai dari tatanan rambut  sampai aksesoris.

       Keenam personel ini merasa nyaman memainkan musik yang melawan arus pasar yang saat ini didominasi musik pop melayu. Mereka ingin membuktikan bahwa musik tidak hanya terkotak pada satu komunitas melainkan ingin
merambah secara luas. "Di sini kita berangkat dari hati, dan nggak terkotak hanya satu komunitas saja
tapi mencoba sesuatu yang lebih luas,




WAWANCARA ANTARA JELLYFISH BAND DAN OKEZONE.COM

       Sebenernya sih judulnya ini "Jellyfish, Generasi J-Rocks Berikutnya" tapi aku ga suka, kan JR ama JF beda banget , ya udah aku ganti ajah sama ini "Wawancara antara okezone.com dan Jellyfish band", kalo begini kan tambah enak tuh, hahahah XD
Ya udah deh, langsung ajah nih beritanya dari Angga-kun, bheheheheh

JAKARTA- Sama dengan J-Rocks, kelompok band Jellyfish menganut Japanes Rock. Tapi soal selera, band ini ada bedanya.

       “Dulu waktu masih indie kita sering bawain cover lagu band Jepang, Alice Nine, beda dengan J-Rocks lebih ke L’Arc en Ciel, yang ada popnya,” kata Aria kepada Okezone, saat ditemui di lokasi syuting single Maafkan Aku di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2011).

Ciri khas band beraliran Japanese Rock dengan dandanan seperti tokoh-tokoh komik Jepang atau manga, itu dilekatkan juga pada Jellyfish yang artinya Ubur-Ubur.

“Pertama kita bentuk band ini, memang kita cari yang beda dengan yang lain, kita harus punya kostum sebagai salah satu karakter musik kita,” lanjut Aria.

Jellyfish kini diisi oleh; Aria (vokal), Rio (keyboard), Taku (gitar) Bio (gitar 2), Iru (bass) dan Tian (drum), terbentuk 2009.

“Kita belum satu tahun masuk ke major label, dulu saat di indie sering tampil di pensi-pensi. Untuk komunitas musik Jepang kita cukup lumayan dikenal,” timpal sang gitaris, Taku.

       “Di musik Jellyfish, kita memadukan musik techno, dan karakter pada drum. Kalau J-Rocks kan seperti yang kita dengar. Dan, bedanya lagi kita masih muda-muda, jadi bisa merangkul generasi yang lebih muda juga,” lanjutnya.

       Klip single perdana Jellyfish berjudul Maafkan Aku disutradari oleh salah satu pembuat klip yang sudah dikenal luas, David Leonardo.

       “Konsepnya dibuat sederhana, kita lebih fokus memperkenalkan para personel band ini ke masyarakat. Soal kostum mereka ini sudah bagus, warna-warnanya gak bentrok. Gak seperti band-band lainnya,” singkat David.

---------------------------------------------------------------------------------

-Jellyfish, Musik Hidup Ala Jepang Indonesia di Nagaswara FM-

 

Jellyfish, Musik Hidup Ala Jepang Indonesia di Nagaswara FM. Wooww,.. Temen Request Malem kali ini, Nagaswara FM kedatangan cowo-cowo ganteng yang berasal dari sebuah komunitas musik Indie yang menaruh minat pada musik Jepang. Siapa ya kira-kira..??
Band ini terbentuk pada 11 januari 2009 dengan mengusung genre pop alternatif. Pasti Temen Radio juga tau kan band yang satu ini?
Ya !! mereka adalah Jellyfish. Terdiri dari Aria (vocal), Indra (gitar), Ramon (gitar), Riyo(keyboard), Ilham (bass), dan Tian (drum).
Selain datang untuk interview di Nagaswara FM, Jellyfish juga sempat melakukan phoner ke 12 Radio siang harinya.
Mereka juga telah mempromokan single berjudul “Maafkan Aku” se-JABODETABEK.
Singel “Maafkan Aku” tergambarkan dari kekecewaan seorang laki-laki dan perempuan, namun digambarkan secara universal, dan pembuatan video klipnya dibuat dengan bertemakan simbolik-simbolik kesedihan.

Mengawali karier dari band indie, event ke event dan mendapat kesempatan bergabung dengan NAGASWARA. Mereka mulai bergabung dengan NAGASWARA pada bulan Oktober 2010. Awalnya pertemuan mereka dimulai dari komunitas Jepang yaitu Japan Indonesia yang membuat mereka tergabung dalam sebuah band.
Sesuai dengan usia mereka yang masih muda, Jellyfish mempersembahkan karya musik yang independen dan berjiwa muda. Mereka meramu musik menjadi lebih indah dengan lirik yang memiliki pesan positif. Style Jellyfish saat performance mengenakan kostum Jepang dan segala sesuatunya berbau Jepang mulai dari tatanan rambut  sampai aksesoris.
Nama Jelly Fish diadopsi dari sebuah band Jepang, artinya ubur-ubur, “Kita berharap bisa seperti ubur-ubur yang bisa hidup dalam lautan manapun. Meski musik kita tetap sesuai jatidiri namun bisa dinikmati siapa saja,” ucap Aria.

Binatang unik di laut yang memiliki warna bermacam tapi khas. Jelly Fish berharap musiknya lebih berwarna dan bisa dinikmati pendengar dari berbagai genre.
Band ini mengakui kalau mereka juga tipe cowo yang romantis. Tidak hanya romantis dalam membuat lagu dan menyanyikannya, tapi salah seorang grup band ini juga berkesempatan nunjukin aksinya merayu penyiar dalam acara Temen Request Malam  (08/06/2011).
Jelly Fish juga memiliki sebutan untuk para fansnya yaitu “Jelly Friends”. Menurut mereka arti fans adalah personil ke-7, karena tanpa mereka Jelly Fish tidak akan pernah ada. Jelly Fish juga memiliki harapan-harapan, “Pertama, terimakasih banget buat lebel NAGASWARA yang telah memberi kesempatan untuk berkarya, tidak hanya di komunitas dan di indonesia, ya syukur-syukur bisa sampai luar negeri” ujar Aria.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar