Selasa, 29 Januari 2013

Selasa, 22 Januari 2013

iklan komersial



Daftar isi  :
1.1 pendahuluan
     11.1 latar belakang perkembangan dunia komunikasi
     11.2 sejarah iklan komersial 
     11.3 langkah membuat iklan komersial
     11.4 perkembangan iklan komersial
1.2 contoh iklan Komersial
1.3 analisa kasus
1.4 kesimpulan
1.5 penutup
PENDAHULUAN
1.11 Latar Belakang perkembangan dunia komunikasi 

        Perkembangan media informasi di dunia begitu pesat, hal ini menyebabkan para pengembang media informasi khususnya iklan saling bersaing. Persaingan yang terjadi mencakup semua jenis iklan baik iklan layanan masyarakat atau sosial dan iklan yang bersifat komersil. Namun masing-masing iklan, memiliki penerimaan yang berbeda-beda kepada masyarakat tergantung dari karakteristik iklan itu sendiri. Media penyampaiannya pun berbeda-beda, ada yang melalui koran, radio, televisi, dan internet. Semuanya itu merupakan media komunikasi yang di definisikan oleh Cees Leuwis “ sebagai alat-alat yang membantu untuk mengkombinasikan saluran-saluran komunikasi yang berbeda untuk menjadi pengangkut (transportation) sinyal-sinyal yang berbentuk tulisan (teks), visual, terdengar, tersentuh dan/atau tercium” (Leuwis 2004 dalam Mugniesyah 2010:307).
Iklan komersial di televisi merupakan fenomena yang menarik karena iklan yang penyampaiannya menggunakan televisi adalah iklan yang paling efektif untuk menjangkau puluhan juta bahkan ratusan juta pasang mata orang dalam setiap penayangannya yang mungkin hanya berdurasi sekitar 60 detik saja. Fenomena menarik ini akan dibahas dengan mengetahui karakteristik, informasi, dan dampak yang di timbulkan dalam bahasan-bahasan selanjutnya.
Perumusan Masalah
1. Karakteristik pada iklan, khususnya iklan televisi yang mempengaruhi penerimaan informasi?
2. Informasi seperti apa yang paling sering ingin didapat dari sebuah iklan?
3. Dampak apa yang terjadi setelah penerimaan informasi tersebut?
Didalam suatu periIklan merupakan salah satu media informasi, yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu yang bisa bersifat komersial dan nonkomersial. Media penyampaian iklan banyak macamnya, salah satunya televisi. Iklan di televisi memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari iklan-iklan pada media lainnya. Karakteristik iklan televisi ialah pesan yang disampaikan dari suatu barang atau jasa harus total, baik dari segi visual, audio, dan gerak. Hal ini dikarenakan keterpaduan diantara ketiganya bisa menciptakan suatu daya tarik bagi kita sebagai penerima informasi. Selain itu penayangan iklan di televisi biasanya di tayangkan secara sekelebat, hal itu dilakukan untuk memberikan stimulus bagi para penerima informasi agar penasaran atau muncul keingintahuan yang lebih dengan iklan tersebut. Penggunanan-penggunaan efek gambar atau tulisan juga menjadi salah satu karakteristik iklan.
Jenis-jenis informasi pada iklan pun berbeda-beda, tergantung dari jenis iklannya, apakah iklan tersebut berjenis iklan komersial atau iklan nonkomersial. Bentuk iklan pun bermacam-macam, ada iklan yang bentuknya
1.      Pensponsoran,
2.      . Partisipasi,
3.      . Spot Announcement, dan
4.      . Public Service Announcement.
Dengan jenis iklan yang Bergama informasinya pun beragam dan banyak, sehingga menimbulkan dampak yang berbeda-beda, dan sebagaian besar dari dampaknya merugikan bagi penerima informasi, karena informasi dari iklan tersebut tidak tertangkap semua oleh para penerima informasi.



1.12 sejarah  iklan komersial
Iklan komersial Adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan suatu produk  atau jasa yang dihasil kan dari perusahaan atau industry maupun personal. Komersial bisa merujuk ke: Iklan, pesan komersial,Iklan radio, melalui media radio  Iklan televisi, dipromosikan melalui media televise, Jenis iklan yang paling umum adalah Comercial Advertising atau Iklan komersial dimana iklan ini bertujuan untuk mendukung kampanye. Ada 2 macam  iklan komersial yaitu: iklan taktis dan iklan korporat atau bisa disebut iklan perusahaan,dan ada juga iklan yang berhubungan dengan iklan komersial yaitu iklan layanan masyarakat dan iklan gratis .
Iklan taktis : itu merupakan iklan yang  memiliki tujuan yang mendesak artinya, iklan yang di rancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merk yang digunakan tersebut , iklan ini memberikan penawaran yang sangat khusus
 iklan korporat :  itu bisa di definisikan menjadi iklan yang membentuk citra suatu perusahaan yang akhirnya dapat diharapkan untuk membangun citra-citra yang positf untuk produksi mereka.
Iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis,sebagaimana namanya iklan komersial atau iklan bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,utamanya peningkatan penjualan. Produk yang di tawarkan dalam iklan ini sangat beragam ,baik barang,jasa,ide, keanggotaan organisasi dan lain-lain.didalam iklan komersial terdapat iklan konsumen ,iklan ini digunakan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana pesan iklan ditunjukan kepada proses akhir,ketika penggunaan terakhir produk.contohnya ketika seseorang membeli produk ,dimana produk tersebut akan digunakannya sendiri ,maka disana dia akan di sebutkan sebagai pengguna akhir produk.selain iklan bisnis ,didalam iklan komersial ini terdapat pula yang namanya iklan professional yang mana bisa diartikan sebagai iklan yang dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah segmen khusus untuk para PROFESIONAL .kaum professional adalah kelompok kelompok orang yang memiliki pekerjaan spesifik yang dibayar Karena keterampilan dan keahlian spesifikasinya itu tersebut .

1.13 langkah-langkah membuat iklan komersial
Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan, Apakah sebuah produk, jasa atau pengumuman? Dengarkan, lihat dan baca iklan-iklan sebelumnya,banyak Sering terjadi di dalam pembuat iklan tidak mengerti tentang produk/jasa yang akan dibuatkan iklannya.lalu Pelajari iklan tersebut  dengan perlahan dan seksama,apa tujuan iklan tersebut.Apakah perkenalan, pencitraan, memelihara produk atau menjual?, Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang).Di biro iklan, brainstorming ide dilakukan oleh beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari beberapa orang. Mereka mengadu idenya dan berdebat, saling memertahankan ide. Contoh seperti Di radio mungkin tidak bisa seperti itu karena keterbatasan sumber daya manusia. Tapi, brainstorming bisa dilakukan secara informal antara program director, tim sales dan produser iklannya. Jangan pernah menyerahkan pembuatan iklan ini kepada satu orang saja tanpa brainstorming,kemudian Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point yang ada.
Semakin banyak kepala pasti jumlah idenya semakin banyak juga. Contoh pembuatan naskah untuk iklan di media radio.
            Selanjutnya  Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan tertentu dan Ingat patokan-patokan menulis naskah radio, yang berbeda dengan menulis naskah media lainnya.. Kalau belum tahu patokan-patokan menulis naskah radio, baca kembali. Di sini Menulis untuk radio artinya menulis untuk telinga bukan untuk mata. Telinga punya banyak keterbatasan dalam menangkap pesan. Apalagi jika harus mengingat sesuatu, telinga jauh berada di bawah kemampuan mata. Banyak sekali pelaku radio yang mengabaikan hal semacam ini. Lengkapi dengan sound effect dan musik yang pas. Ingat, setiap musik memiliki hak cipta sehingga harus hati-hati dalam penggunaannya. Kalau punya alat dan kemampuan, buatlah musik kreasi sendiri. Sudah banyak software tentang musik. Atau rekam saja piano/organ atau gitar di studio Anda. ilih narator dan voice over yang tepat. Sering terdengar iklan di radio buatan radio itu sendiri, berisi suara yang kurang pas. Mungkin karena punggawanya terbatas. Seharusnya itu bukan hambatan. Stok suara kalau mau berusaha sedikit pasti tidak akan pernah kekurangan, Berkreasilah Iklan yang berhasil adalah yang bisa menghibur, memorable dan menggugah.

1.14  perkembangan konsep iklan komersial
Ketika kita memulai dengan produk ,maka disanalah kita akan siap untuk menemukan saingan yang banyak ,Bersaing dengan konsep sendiri adalah bersaing dengan cara kecerdasan yaitu apa yang hendak kita konsep kan ketika bermain suatu produk ,persaingan masa kini adalah bersaing dengan konsep yaitu dengan cara mengkonsep apa yang kita inginkan dari produk yang ingin di buat,konsep akan menentukan hubungan anda dengan pelanggan berjalan dengan lancar.
Untuk bersaing secara sehat maka perlu konsep yang matang yaitu sebagai berikut :
1.      Desaign produk harus sesuai kebutuhan konsep,itu akan membuat kemudahan ,untuk membawa promosi dengan konsumsi
2.      Konstiten ,jangan tergoda keitika memasarkan konsep kedalam pasar pasar demi memperluas kepentingan pasar
3.      Emosional , yang artinya kita harus menahan emosi ketika sedang ada konsumen memasarkan produk kita ,Karena dengan seperti itu yang membuat anda mengespresikan emosi ketika berbelanja
4.      Dan menjadi diri sendiri,tidak mengikuti desaign orang lain .

1.4 contoh Iklan komersial

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQRYbbqsokOlIOhhUsqbn0x9ta6dCCTFoBiwWPc8PQbv3fVtJA5                                   https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRgoWRiensZTgOHDxB4hIkPbjM9zfhUSxyh20GTGapU4LxtTymCxQ


    https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSujJlpDvw5tocoT_mc6a3JsrEcEvFnd-60x9G4fuUWjTUGYI_f                  https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTByK4xY-yO0Qd5UlMXcJ5UCBWNojEBUBo9B1eyvMulFMlTrle5ug              

      http://i.ytimg.com/vi/vRRXNuuOHUw/0.jpg             pocarri sweet.jpg

                                                                          

http://im3tulungagung.files.wordpress.com/2011/04/fb_issue_tag3.jpg           iklan lucu.jpg        
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS82RIpK1KmFRSHEBs3BROxUgkgyk7013YKAEVg4bIiuUyyDljh          Simbol-Illuminati-di-iklan-Windows-8.png






                         https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRAKbQp7FJIRdvU2pujYuYifv0QU2AD5n2etFGXo5bWC-UxG0hj     
http://rumahkayu.blogdetik.com/files/2010/11/children-advertising.jpg                                 https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTZW0E4A1s_ALVcWauz9JMJS2Oc3KoIrTE6nGHY4jBVIf-q0rvI










KASUS IKLAN KOMERSIAL

1.5 Kasus iklan komersial
http://us.images.detik.com/content/2012/04/18/1207/mila-out2.jpg      

        Kasus Iklan Nissan March Yang masuk dalam Pengadilan,bisa sebagai iklan komersial. Ludmilla Arief yang termasuk konsumen yang merasa dikelabui saat membeli kendaraan roda empat merek Nissan March. Jargon ‘city car’ dan ‘irit’ telah menarik minat perempuan berjilbab ini untuk membeli. Maret tahun lalu 2012, Milla-- begitu Ludmilla Arief  yang biasa membeli Nissan March di showroom Nissan Jakarta Selatan.
ketika Sebulan menggunakan  transportasi itu, Milla merasakan keganjilan. Ia merasa jargon ‘irit’ dalam yang terdapat untuk menarik iklan tak sesuai kenyataan, malah sebaliknya boros bahan bakar. Kemudian milla Penasaran, lalu Milla langsung mencoba menelusuri kebenaran janji ‘irit’ tersebut. Dengan menghitung jarak tempuh kendaraan dan konsumsi bensin, dia meyakini kendaraan yang digunakannya boros bensin.
Setelah satu bulan pemakaian, Milla menemukan kenyataan butuh satu liter bensin untuk pemakaian mobil pada jarak 7,9 hingga 8,2 kilometer (km). Rute yang sering dilalui Milla adalah Buncit–Kuningan-Buncit. Semuanya di Jakarta Selatan. Hasil deteksi mandiri itu ditunjukkan ke Nissan cabang ,Berdasarkan iklan yang dipampang di media online detik dan Kompas, Nissan March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8 km. Informasi serupa terdapat di brosur Nissan March. Karena itulah Milla berkeyakinan membeli satu unit untuk dipakai sehari-hari. “Di iklan itu ditulis berdasarkan hasil tes majalah Autobild edisi 197 tanpa mencantumkan rute kombinasi,”
pihak Nissan melakukan tiga kali pengujian setelah pemberitahuan Milla. Milla hanya ikut dua kali proses pengujian. Lantaran tak mendapatkan hasil, Milla meminta dilakukan tes langsung di jalan dengan mengikutsertakan saksi. “Saya berharap diadakan road test dengan ada saksi,” kata karyawati swasta itu.

Kasus ini akhirnya masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Jakarta. Milla meminta tanggung jawab PT Nissan Motor Indonsia (NMI). Perjuangannya berhasil. Putusan BPSK 16 Februari lalu memenangkan Milla. BPSK menyatakan NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k dan Pasal 10 huruf c
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. NMI diminta membatalkan transaksi, dan karenanya mengembalikan uang pembelian Rp150 juta.

Tak terima putusan BPSK, NMI mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang lanjutan pada 12 April ini sudah memasuki tahap kesimpulan. Dalam permohonan keberatannya, NMI meminta majelis hakim membatalkan putusan BPSK Jakarta.

Sebaliknya, kuasa hukum Milla, David ML Tobing , berharap majelis hakim menolak keberatan NMI. Ia meminta majelis menguatkan putusan BPSK. Dikatakan David, kliennya kecewa pada iklan produsen yang tak sesuai kenyataan.“Tidak ada kepastian angka di setiap iklan Nissan March dan tidak ada kondisi syarat tertentu. Lalu kenapa tiba-tiba iklan itu ke depannya berubah dengan menuliskan syarat rute kombinasi dan eco-driving. Ini berarti ada unsur manipulasi,” ujarnya usai persidangan.

Kuasa hukum NMI, Hinca panjaitan, menepis tudingan David. Menurut Hinca, tidak ada kesalahan dalam iklan produk Nissan March. Iklan dimaksud sudah sesuai prosedur, dan tidak membohongi konsumen. “Iklan Nissan jujur, ada datanya dan rujukannya. Kalau ada perubahan iklan, itu mungkin asumsi merek. Namanya iklan. Itu kan cara menggoda orang tetapi Hal itu berbeda jauh ketika Ludmilla menggunakan March versi automatic, di mana konsumsi bahan bakarnya ternyata1:8. Artinya setiap satu liter hanya mampu  menempuh jarak 8 kilometer.
" Beberapa Klien dari pelanggan komplain ke NMI dan meminta solusi kenapa March bisa tidak sesuai konsumsi bahan bakarnya. Tapi menurut teknisi Nissan setelah dicek tidak ada masalah dan sudah sesuai standar," kata kuasa hukum Ludmilla, David Tobing saat berbincang dengan Karena merasa tidak ada penyelesaian, akhirnya kasus tersebut  dibawa ke YLKI dan diselesaikan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Kasus itu kemudian diproses. Ludmilla menuntut Nissan untuk membeli kembali mobil miliknya yang dibeli pada 7 Maret 2011 di dealer Nissan Warung Buncit daerah , Jakarta Selatan.

Nissan menyetujui hal tersebut, hanya saja Nissan hanya mau membelinya dengan standar harga sebuah Nissan March bekas yang berada di angka Rp138 juta. Sementara Ludmilla mau Nissan membayar sesuai uang yang telah dia keluarkan untuk membeli mobil tersebut.

Akhirnya, setelah dimediasi BPSK, pada 16 Februari 2012 lalu jalan tengah pun diambil. Nissan harus membeli mobil Ludmilla kembali di atas harga pasaran mobil bekas tapi di bawah harga mobil baru. Angkanya Rp150juta.

Menurut David, BPSK menyatakan Nissan melanggar UU Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999, pasal 9 ayat 1 huruf k yang berbunyi pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang atau jasa secara tidak benar. Kemudian menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

Selain itu Nissan juga melanggar pasal 10 huruf c, pasal tersebut  yang berbunyi pelaku usaha dalam menawarkan barang atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang atau jasa.

Tapi alih-alih menuruti perintah BPSK, Nissan justru menggugat balik keputusan BPSK dan mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar membatalkan keputusan BPSK, pada 1 Maret 2012.

lalu NISSAN tersebut  membeberkan sejumlah bukti yang melalui daftar bukti yang balik menyudutkan Ludmilla.





"Sudah diwakili oleh pengacara dari Nissan. Kami akan sampaikan bukti-bukti yang dimiliki Nissan soal March," tutur kata Achmad Adhitya Zainudin, Communication Manager PT Nissan
Setelah sidang ini, Nissan juga akan menghadirkan saksi ahli dari salah satu media yang mendapatkan hasil uji konsumsi tersebut. Menurutnya NMI sudah melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan menanggapi kasus ini dari awal, melakukan pengujian bersama, dan menjelaskan tentang iklan tersebut.

Tapi karena merasa dirugikan dan sangkaan yang tidak sesuai dari hasil BPSK, yaitu kesalahan iklan dan ketidaksesuaian produk, NMI naik banding. Sidang akan dilanjutkan selasa pekan depan dengan agenda mendengarkan jawaban dari pihak Nissan.
 (narasumber : “detik.oto” )
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSDygQnY0SOVcGiJCjSCfeEha86ib712ZrKhFDAx1HZZZ0xete3_g





1.4 Kesimpulan

            Fenomena iklan komersial di sini, merupakan salah satu fenomena yang menarik, karena iklan komersial itu  adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan suatu produk  atau jasa yang dihasil kan dari perusahaan atau industry maupun personal Namun terkadang para pengiklan dalam membuat iklan, khususnya iklan di dalam pertelevisian, tidak memperhatikan mengenai informasi apa yang diinginkan para penerima informasi. Sehingga para peneriman informasi tidak berminat atau tidak tertarik dengan apa yang diiklankan tersebut. Hal lain juga, terkadang para pengiklan menjadikan iklan sebagai senjata dalam persaingan mereka. Sehingga para penerima informasi mendapatkan informasi tidak lengkap dan simpang siur yang berdampak para penerima informasi merasa dirugikan.

Saran
:
untuk Mengetahui dampak yang terjadi pada para penerima informasi, saran yang bisa diberikan adalah untuk para pengiklan hendaknya lebih memperhatikan apa yang diingikan para penerima informasi, mengurangi persaingan melalui iklan, dan lebih beretika lagi dalam menyampaikan iklan, agar tidak berdampak buruk bagi para penerima informasi.
Bagi para penerima informasi, hendaknya lebih bijaksana menyikapi fenomena yang terjadi mengenai iklan komersial ini, lebih kritis lagi terhadap apa yang diiklankan, dan jangan mau dirugikan atau dipermainkan oleh iklan.

Penutup :
Makalah ini saya buat sebagai rangkuman dari bahan pelajaran dari beberapa buku didalam dunia periklanan ,semoga makalah yang saya rangkum ini bisa menjadi manfaat Dan bisa berkenan di hati.
Atas perhatian saya ,saya ucapkan .
TERIMAKASIH


DAFTAR PUSAKA :
Agung suwasana ,Arief.2001 dalam representasi iklan jurnal,volume 2, no 2 juli 2001,pusat penelitian Universitas petra ,Surabaya
Buku pustaka book publisher ,penerbit rendra widyatama tentang “pengantar periklanan“
Jaiz, Muhammad. 2009. Iklan Televisi [terhubung berkala] http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/iklan-televisi.html
Source by : (google.com) contoh gambar
Source by : (detik oto.com ) anlisa kasus
Fiske ,Jhon .2004 “cultural and communication” studies.yogyakarta: jalasutera